BeritaEventKegiatanLawan Covid-19Protokol KesehatanSosialisasi

Relawan Covid-19

#NawakBumiayu, #NawakNgalam Selasa, (07/12) dilaksanakan Kegiatan Pelatihan Penggunaan Tabung Oksigen bagi para Relawan Covid-19 Tingkat RT/RW Kelurahan Bumiayu sebanyak 189 Orang yang terbagi dalam 4 sesi. Kegiatan ini dilaksanakan mulai pukul 08.30 WIB.

Narasumber dalam kegiatan ini yaitu :
1. Dr. Havri Bogi Putra dari Puskesmas Arjowinangun
2. Bapak Fani dan Tim dari Nakes Puskesmas Arjowinangun

Hadir dalam kegiatan tersebut adalah sbb :
1. Kepala Puskesmas Arjowinangun (diwakili oleh Dr. Havri Bogi Putra)
2. Lurah Bumiayu Kec. Kedungkandang
3. Nakes Puskesmas Arjowinangun
4. Babinsa Kelurahan Bumiayu
5. Bhabinkamtibmas Kelurahan Bumiayu
6. Perangkat Kelurahan Bumiayu
7. Relawan Covid-19 Tingkat RT/RW.

Pelatihan Penggunaan Tabung Oksiden ini dimaksudkan untuk penanganan pertolongan pertama bagi penderita sesak nafas atau kondisi seperti saturasi oksigen di bawah 95%, bantuan suplai oksigen untuk pasien dibutuhkan untuk bernapas. Di sisi lain, oksigen merupakan salah satu zat utama untuk menyalakan api. Kesalahan dalam penanganan dapat menimbulkan risiko yang fatal. Oleh karena itu, penggunaan tabung oksigen di rumah harus disertai dengan petunjuk dan konsultasi dari tenaga medis, sebab pemakaian yang tidak hati-hati dapat meningkatkan risiko kebakaran bahkan ledakan tabung oksigen.

 

Berikut ini tips menyiapkan dan memasang tabung oksigen

1. Cuci tangan sebelum memasang tabung oksigen. Pastikan tangan sudah kering apabila sebelumnya Anda menggunakan pembersih tangan yang mengandung alkohol.

2. Pastikan tabung dan selang dalam keadaan bersih agar terhindar dari menghirup bakteri dan kuman. Anda dapat menanyakan tentang pembersihan dan perawatan tabung oksigen pada petugas yang menangani distribusi.

3. Berikut tips keamanan penggunaan selang oksigen.

  • Pastikan minimalisasi risiko selang oksigen tertekuk atau tercabut.
  • Pastikan selang diposisikan sehingga tidak menjerat bagian tubuh pasien atau kemungkinan menjerat pasien apabila pasien bergerak.
  • Ketika tidak digunakan, jangan tinggalkan kateter hidung atau kanula yang bersentuhan dengan seprai atau selimut. Hal ini dikarenakan kemungkinan terjadinya infeksi dan bahaya kebakaran jika oksigen dalam keadaan menyala (oksigen dapat membuat bahan tempat tidur jauh lebih mudah terbakar).
  • Tabung juga bisa menjadi penyebab bahaya tersandung, untuk itu harus dijaga dengan aman selama penggunaan atau pergerakan pasien.

4. Periksa tekanan dalam tabung oksigen, pastikan masih ada cukup oksigen untuk digunakan.

5. Berikan dosis oksigen kepada pasien sesuai yang dianjurkan oleh dokter. Dosis berlebihan akan membuat stok oksigen di dalam tabung terbuang sia-sia.

6. Apabila menggunakan humidifier,

  • Selalu gunakan air steril. Jangan gunakan air keran yang tidak direbus.
  • Jangan isi tabung humidifiermelebihi batas maksimum dan juga batas minimum pengisian air.
  • Air harus diganti setiap hari dan tabung humidifierharus dicuci dengan air dan sabun.

 

Panduan menghindari bahaya kebakaran karena oksigen

Apabila Anda menggunakan tabung oksigen di rumah untuk pasien COVID-19 atau kondisi lainnya, berikut ini beberapa panduan untuk menghindari bahaya kebakaran karena oksigen:

  1. Simpan tabung oksigen dalam posisi tegak
    Tabung oksigen harus dipasang dan disimpan dalam kondisi tegak dan tidak boleh tergeletak. Hal ini dilakukan agar tabung tidak melesat apabila terjadi kebocoran. Lindungi tabung oksigen dari kemungkinan tersenggol atau jatuh.
  2. Jaga jarak dengan api atau sumber panas lainnya

Letakkan tabung oksigen dengan jarak minimum 3 meter dari peralatan yang mengeluarkan api seperti kompor, lilin, korek api, pipa gas, dan apapun yang dapat memicu nyala api. Jangan merokok di sekitar pasien beserta tabung oksigen yang digunakan. 

  1. Jauhkan dari bahan yang mudah terbakar

Jauhkan tabung oksigen dari bahan-bahan yang mudah terbakar seperti minyak, alkohol, atau cairan pembersih lainnya. Mengoleskan krim atau lotion yang mengandung petroleum jelly pada pasien juga tidak disarankan karena dapat meningkatkan risiko nyala api apabila tercampur dengan oksigen.

  1. Jangan mencoba memperbaiki tabung sendiri

Apabila Anda mendengar suara berdesis dari tabung oksigen atau indikasi kerusakan lainnya pada regulator atau selang, segera tutup dan laporkan pada petugas dari tempat Anda mendapatkan tabung oksigen tersebut. Apabila memungkinkan, Anda disarankan juga untuk memasang alat pendeteksi asap di dalam rumah serta alat pemadam api ringan untuk menangani apabila sampai terjadi kebakaran.

  1. Pastikan regulator oksigen dalam keadaan off(mati) jika sedang tidak digunakan

Melupakan hal ini juga meningkatkan risiko terjadinya kebakaran.

Hentikan pemakaian tabung oksigen dan segera hubungi tenaga kesehatan apabila terdapat gejala seperti:

– Kulit memucat dan membiru di bagian bibir dan kuku

– Nafas semakin pendek, sulit, dan berat; atau perubahan apa pun dari cara bernafas normal

– Nyeri dada

– Gangguan kecemasan, gelisah, dan kebingungan

Jangan lupa untuk selalu pantau pasien sebelum dan sesudah memakai tabung oksigen dan pastikan untuk mengontrol kondisi kesehatan bersama dokter untuk menilai keberhasilan penggunaan tabung oksigen bagi pasien COVID-19 di rumah. Segera hubungi rumah sakit, terutama apabila tabung bermasalah atau kondisi kesehatan pasien tidak membaik.

 

Dikutip dari : https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/cara-aman-menggunakan-tabung-oksigen-di-rumah-untuk-pasien-covid-19